Hidup Baru (2)
Dalam tulisan saya tentang hidup baru, saya mengatakan bahwa tahap kedua dari kehidupan kekeristenan ialah "dibaptis dengan Roh" atau istilah kerennya "hidup baru".
Jadi tahap pertama untuk menjadi orang kristen ialah:
1. Orang tersebut dibaptis, yang artinya dimateraikan atau diberi tanda bahwa orang tersebut milik sorga.
2. Orang tersebut mendapat "baptisan Roh" dari Tuhan Yesus.
Kemudian tahap selanjutnya yang harus kita lakukan sebagai pengikut Yesus ialah
3. Berusaha mencapai kekudusan
Sebagaimana Tuhan berfirman dalam:
Imamat 20:26 - BIS
"Kamu Kupisahkan dari bangsa-bangsa lain supaya menjadi milik-Ku.
Kamu harus suci karena Akulah TUHAN, dan Aku suci."
Kamu harus suci karena Akulah TUHAN, dan Aku suci."
Kudus artinya "suci" atau istilah alkitab menjadi "orang yang dipisahkan dari dunia". Yang dimaksud dengan dipisahkan dari dunia bukannya kita harus pergi ke gunung atau ke hutan untuk menyendiri, bukan itu sih namanya edan.
Yang dimaksud ialah Tuhan akan memisahkan kita dari hal-hal atau kebiasaan-kebiasaan dunia yang dahulu kita lakukan sebelum menjadi anak Tuhan.
Yang dimaksud ialah Tuhan akan memisahkan kita dari hal-hal atau kebiasaan-kebiasaan dunia yang dahulu kita lakukan sebelum menjadi anak Tuhan.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut antara lain : kecanduan atau keterikatan kita kepada sesuatu hal, misalnya sex, pornografi, percabulan, kedengkian, amarah, kemabukan, pesta pora dan lain-lain.
Jadi Tuhan meminta kita untuk melepaskan semua ikatan-ikatan dunia yang selama ini mengikat kita atau istilah kerenanya kita bertobat.
Yang dimaksud dengan bertobat ialah kita tidak melakukan sesuatu yang tadinya kita lakukan, kalau tadinya kita kecanduan terhadap sesuatu maka kita minta Tuhan untuk membantu kita melepaskan hal tersebut.
Misal kecanduan terhadap rokok, film porno, situs porno, majalah/buku porno, suka berbohong, suka menipu, suka mencuri, mempunyai simpanan wanita lain atau pria lain, suka berbicara kotor, suka memaki, berbicara sembarangan, suka gosip, suka berkelahi, sex bebas, suka memfitnah, memukuli istri atau anak dan lain-lain.
Biasanya seseorang yang baru dibaptis dalam Roh, pada awalnya akan mempunyai semangat yang menyala-nyala untuk melayani Tuhan (dalam Alkitab disebut sebagai kasih mula-mula), bahkan orang tersebut rela mati untuk Tuhan.
Dari pihak Tuhan juga memberikan keistimewaan kepada orang yang lahir baru ini, biasanya sorga akan mengabulkan doa-doa orang yang lahir baru tersebut dengan cepat.
Tetapi seiring waktu maka orang tersebut akan semakin jauh dari Tuhan, orang tersebut semakin jarang berdoa, membaca firman atau pergi ke kebaktian atau gereja.
Demikian juga dengan jawaban dari doa-doa yang dipanjatkan, semakin lama semakin sulit dikabulkan, seakan-akan Tuhan menjadi semakin jauh.
Perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan hidup bangsa Israel, sebelum memasuki tanah perjanjian, seseorang harus menghadapi padang gurun kehidupannya. Tentang berapa lama seseorang menjalani padang gurun kehidupannya, sebenarnya tergantung dari orang tersebut.
Kekudusan bukanlah sesuatu yang bisa diraih begitu saja. Kekudusan harus diusahakan dengan segenap tenaga kita, dan kita harus ingat bahwa sebagai manusia, kita masih terdiri dari darah (nyawa) dan daging,
Sebagaimana alkitab mengatakan bahwa "roh memang penurut, tetapi daging lemah", maka untuk mencapai kekudusan kita harus mematikan perbuatan daging.
Mematikan perbuatan daging bukanlah hal yang mudah, banyak orang kristen yang sudah lahir baru masih sulit meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang sudah lama ia lakukan.
Mematikan perbuatan daging bukanlah hal yang mudah, banyak orang kristen yang sudah lahir baru masih sulit meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang sudah lama ia lakukan.
Rasul Paulus sendiri berkata dalam :
Roma 7:22-24 - BIS
"Rom 7:22 Batin saya suka akan hukum Allah,
Rom 7:23 tetapi saya sadar bahwa dalam diri saya ada pula hukum lain yang memegang peranan--yaitu hukum yang berlawanan dengan hukum yang diakui oleh akal budi saya. Itu sebabnya saya terikat pada hukum dosa yang memegang peranan di dalam diri saya.
Rom 7:24 Nah, beginilah keadaan saya: saya mentaati hukum Allah dengan akal budi saya, tetapi dengan tabiat manusia saya, saya takluk pada dosa. Alangkah celakanya saya ini! Siapakah yang mau menyelamatkan saya dari badan ini yang membawa saya kepada kematian? Syukur kepada Allah! Ia mau menyelamatkan saya melalui Yesus Kristus.
Rom 7:24 Nah, beginilah keadaan saya: saya mentaati hukum Allah dengan akal budi saya, tetapi dengan tabiat manusia saya, saya takluk pada dosa. Alangkah celakanya saya ini! Siapakah yang mau menyelamatkan saya dari badan ini yang membawa saya kepada kematian? Syukur kepada Allah! Ia mau menyelamatkan saya melalui Yesus Kristus.
Didalam memproses seseorang, maka Tuhan akan memproses orang tersebut secara perlahan-lahan, karena apabila diproses secara cepat, maka orang tersebut tidak akan tahan.
Sebagai contoh, apabila anda katakanlah mempunyai kebiasaan merokok, masturbasi atau menonton film porno, maka Tuhan hanya mengetuk pintu hati anda dan meminta anda menghentikan dosa tersebut.
Bagi orang yang penurut ia akan minta Tuhan untuk menyembuhkan atau melepaskan ia dari kebiasaan/kecanduan tersebut, dan orang itu akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari "dosa" tadi. tetapi bagi orang yang keras kepala, ia tidak akan mau melepaskan kebiasaan/kecanduan yang ia miliki.
Bagi orang yang penurut ia akan minta Tuhan untuk menyembuhkan atau melepaskan ia dari kebiasaan/kecanduan tersebut, dan orang itu akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari "dosa" tadi. tetapi bagi orang yang keras kepala, ia tidak akan mau melepaskan kebiasaan/kecanduan yang ia miliki.
Nah, untuk orang-orang yang begini biasanya Tuhan akan menghajar habis setelah diberikan waktu yang menurut Tuhan sudah cukup. Ini ayatnya:
Kolose 3:5 - BIS
"Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala"
"Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala"
Perlu kita ketahui, bahwa kebiasaan/kecanduan tersebut bukan merupakan perbuatan setan, tetapi merupakan perbuatan daging kita sendiri.
Seperti yang saya katakan "daging" sangat tertarik dengan kehidupan keduniawian, misal: kenikmatan hidup seperti sex, makanan, minuman, pesta pora dan lain-lain.
Diwaktu seseorang hidup baru yang diganti menjadi baru ialah "roh orang tersebut" sedangkan tubuhnya tetap tubuh yang lama, tubuh yang penuh dosa.
Tubuh inilah yang berusaha sekuat tenaga bertahan agar orang tersebut tidak meninggalkan perbuatan kedagingannya.
Banyak orang yang sudah lahir baru kalah dengan ulah si tubuh ini, sehingga ia tetap melakukan "dosa" tersebut, dan lebih parah lagi dosa tersebut ia lakukan secara sembunyi-sembunyi, karena ia malu kalau orang mengetahui, ia sebagai "anak Tuhan" melakukan hal-hal yang tidak benar.
Banyak orang yang sudah lahir baru kalah dengan ulah si tubuh ini, sehingga ia tetap melakukan "dosa" tersebut, dan lebih parah lagi dosa tersebut ia lakukan secara sembunyi-sembunyi, karena ia malu kalau orang mengetahui, ia sebagai "anak Tuhan" melakukan hal-hal yang tidak benar.
Jangankan kita banyak hamba Tuhan yang terkemuka yang melakukan hal ini. Oleh karena itu kita sering mendengar ada hamba Tuhan yang bermain dengan pelacur, tidak membayar pajak, homoseksual dan sebagainya.
Amerika sendiri baru-baru ini dikagetkan dengan kasus "Ted Haggard" seorang pemimpin penginjil di Amerika, dan pemimpin gereja dari 14.000 jemaat yang mengakui dosa-dosanya bermain dengan pelacur pria dan tergantung pada obat-obatan.
Jadi saudaraku, kalau mau ikut Tuhan kita harus tuntas menyelesaikan permasalah dari dalam diri kita sendiri, baru kita melayani Tuhan. Karena adalah sakit sekali apabila kita sudah menjadi hamba Tuhan ternyata diketahui jemaat masih mempunyai kebiasaan/kecanduan berbuat dosa.
Lebih baik kita bereskan seluruh hidup kita dalam Tuhan, dan apabila Tuhan mengatakan kita sudah mampu, baru kita melayani orang lain.
Lebih baik kita bereskan seluruh hidup kita dalam Tuhan, dan apabila Tuhan mengatakan kita sudah mampu, baru kita melayani orang lain.
Seperti rasul Paulus berkata dalam
1 Korintus 9:27
"Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak"
"Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak"
Versi Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS)
"Saya membiarkan badan saya digembleng dengan keras sampai saya dapat menguasainya. Saya berbuat begitu, sebab saya tidak mau sampai terjadi bahwa setelah saya mengajak orang lain turut dalam perlombaan itu, saya sendiri ditolak"
"Saya membiarkan badan saya digembleng dengan keras sampai saya dapat menguasainya. Saya berbuat begitu, sebab saya tidak mau sampai terjadi bahwa setelah saya mengajak orang lain turut dalam perlombaan itu, saya sendiri ditolak"
Nah, udah jelas kan, apa yang harus dilakukan setelah mendapat baptisan Roh dari Tuhan Yesus. Jangan sampai kita memberitahukan injil kepada orang lain, dan orang yang kita ajarkan tersebut masuk sorga, eh...kitanya malah masuk neraka, karena hidup dalam kepalsuan.
Kita harus membereskan segala "berhala" yang ada dalam hidup kita. Apabila kita tidak mau melepaskan hal-hal yang tadinya kita cintai, maka Tuhan akan menganggap kita menyembah apa yang kita cintai tersebut.
Mintalah ROH KUDUS memampukan kita untuk melepaskan diri kita dari hal-hal buruk tersebut
Yang terakhir, jangan lupa untuk terus berdoa, baca alkitab dan juga menghadiri kebaktian/ke gereja, dan yang paling penting setelah anda dibaptis dengan Roh, maka Roh Kudus Allah tinggal di dalam anda, jangan sampai kita memadamkan Roh tersebut.
Apabila bisa berbahasa roh, sering-seringlah melakukannya dalam doa-doa anda, karena bahasa roh membangun hubungan anda dengan Tuhan. Bangunlah persekutuan yang kuat dengan Tuhan.
1 Tesalonika 5:23-24 BIS
"Semoga Allah sendiri yang memberikan kita sejahtera, menjadikan kalian orang yang sungguh-sungguh hidup khusus untuk Allah. Semoga Allah menjaga dirimu seluruhnya, baik roh, jiwa maupun tubuhmu, sehingga tidak ada cacatnya pada waktu Tuhan kita Yesus Kristus datang kembali"
"Semoga Allah sendiri yang memberikan kita sejahtera, menjadikan kalian orang yang sungguh-sungguh hidup khusus untuk Allah. Semoga Allah menjaga dirimu seluruhnya, baik roh, jiwa maupun tubuhmu, sehingga tidak ada cacatnya pada waktu Tuhan kita Yesus Kristus datang kembali"
Posting Komentar untuk "Hidup Baru (2)"