Tingkatan Hidup Orang Kristen (1)
Kristen artinya Pengikut Yesus Kristus, yang artinya terdapat suatu hubungan timbal balik, atau hubungan dua arah antara Yesus sebagai Tuhan dan kita sebagai pengikutNya.
Dalam kehidupan kekristenan bisa saja seseorang mengaku dirinya adalah “orang kristen”, dan mengaku Yesus adalah Tuhannya, tetapi yang menjadi masalah apakah Yesus sendiri mengakui orang tersebut sebagai pengikutNya.
Kesalahan ini biasanya terjadi dalam kehidupan seseorang yang berasal dari keluarga kristen, karena merasa dari kecil sudah pergi ke gereja, membaca alkitab, dan mengikuti berbagai kegiatan/peraturan yang ditetapkan oleh gerejanya, maka orang tersebut mengkanaklaim dirinya sebagai orang kristen.
Kekristenan adalah hubungan dua arah antara Tuhan dan umatNya. Hanya orang kristen yang bisa berhubungan dengan Tuhannya secara aktif, karena
Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup,
bukan Tuhan yang mati.
Tuhan kita adalah Tuhan yang bisa berbicara langsung dengan kita,
bukan Tuhan yang bisu
Tuhan kita adalah Tuhan yang akrab dengan pengikutNYA, bukan Tuhan yang jauh di ujungh langit, dan hanya mengangguk-angguk sambil mengelus-elus jenggotnya melihat kita berdoa kepadaNYA
Tuhan kita adalah Tuhan yang ikut merasakan penderitaan kita, karena IA pernah menjelma menjadi manusia.
Tuhan kita adalah Tuhan yang paling ditakuti dimuka bumi karena ialah yang mengadili semua orang.
Seseorang bisa dianggap kristen karena melewati beberapa tahapan dalam kehidupannya. Adapun tahapan-tahapan yang harus dilalui ialah:
1. Mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat /Yesus anak ALLAH dan anak MANUSIA
Seseorang baru dapat disebut sebagai pengikut Yesus apabila ia telah mengakui dalam hatinya, dan mengucapkan dengan mulutnya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat.
Pengakuan yang diucapkan oleh orang ini bukan berasal dari dirinya sendiri, tetapi Roh Allah yang membimbingnya. Dalam Alkitab dikatakan bahwa
1 Korintus 12:3
“Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus”
“Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus”
Hanya Roh Kuduslah yang dapat membuat mulut seseorang mengucapkan pengakuan tersebut. Hal ini banyak terlewatkan dalam kehidupan kekeristenan, orang-orang merasa bahwa merekalah yang memilih Yesus sebagai Tuhannya.
Memang Tuhan memberi pilihan bebas kepada kita, apakah kita mau mengakui Yesus sebagai Tuhan atau tidak ?, tetapi pengakuan awal yang keluar dari mulut seseorang bahwa
Yesus adalah Tuhan berasal dari Roh Kudus sendiri yang bekerja didalam orang tersebut. Inilah yang disebut “Orang-orang yang Dipanggil”.
Jadi tidak ada seorangpun manusia yang dapat menjadikan seseorang menjadi kristen atau pengikut Yesus, kalau bukan karena Roh Allah. Tidak ada seorang Penginjil/Pendeta/Hamba Tuhan yang dapat membuat seseorang menjadi kristen.
Mereka hanya menjadi alat Tuhan untuk menyampaikan khabar baik (injil) kepada seseorang, dan Tuhanlah yang bekerja dalam diri orang yang mendapat pemberitaan injil tersebut.
Jadi kalau ada orang yang mengatakan bahwa dia sudah menjadikan banyak orang menjadi pengikut Yesus, maka orang tersebut tidak mengetahui akan kebenaran Firman.
2. Dibaptis dengan Air
Dibaptis dengan air sebagai tanda pertobatan, setelah seseorang mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, maka orang itu harus dibaptis dengan air sebagai tanda pertobatannya, atau sebagai tanda ia akan meninggalkan kehidupannya yang lama, kehidupan keduniawian yang selama ini ia jalani, atau menanggalkan segala dosa-dosanya.
Bagaimana dengan orang yang sudah dibaptis sejak bayi. Seperti yang pernah saya tuliskan dalam tulisan saya terdahulu, maka kita bebas memilih, ingin dibaptis lagi atau tidak.
Sebenarnya baptisan yang sesuai dengan alkitab ialah dibaptis selam, tetapi seperti yang tertulis dalam alkitab, “baptisan tidak menyelamatkan”.
Jika anda ingin dibaptis ulang itu lebih baik, karena yang pertama anda akan menjadi lebih percaya diri (sudah mengikuti perintah Alkitab), yang kedua baik buat anda yang jarang mandi, baptis selam bisa menyegarkan anda. (Diwaktu dibaptis dilarang berenang, setelahnya mungkin boleh)
Ada kehidupan lain diluar kehidupan yang tidak bisa kita lihat dengan mata jasmani kita, yaitu kehidupan di alam roh.
Maksud dari baptisan air ialah dijidat anda akan tertera stempel “Milik Sorga”, yang artinya anda bukan lagi milik dunia (setan), tetapi sudah diangkat menjadi warganegara sorga.
Kemudian anda akan dikenakan jubah putih. Hanya orang kristen yang rohnya mengenakan jubah putih.
Bagi orang kristen yang kristennya payah, maka jubahnya juga bolong-bolong atau sobek-sobek (bukan sobek-sobeknya Tukul ya), tetapi bagi manusia lain diluar kristen, rohnya tidak memakai baju, alias telanjang bulat. (hi.......!! parno ah).
Nah, supaya di alam roh anda tidak terkena undang-undang pornografi, jadilah kristen yang benar. (Kalo nggak percaya tanya sama mbah dukun atau orang yang bisa melihat dunia roh - makanya mereka senang di alam roh, karena bisa free lihat orang-orang telanjang).
3. Dibaptis dalam Roh
Setelah seseorang mendapat baptisan air, maka ia harus menjalani hidupnya menjadi semakin kudus, karena baptisan air berarti orang tersebut sudah bertobat dari dunia lamanya.
Kapan seseorang sudah dibaptis dengan Roh, tidak ada orang lain yang tahu. Jadi Baptisan Roh hanya dapat diketahui oleh orang yang bersangkutan dan Tuhan. Sebagaimana Yesus berfirman:
Yohanes 3:8
"Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh"
"Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh"
Semua merupakan rahasia Tuhan, alasan mengapa IA membaptis seseorang dengan Roh, sedangkan orang lainnya tidak, merupakan hak prerogatif TUHAN. (sama dengan alasan mengapa seseorang bisa memanggil Yesus sebagai Tuhan).
Pengalaman baptisan Roh antara seseorang dengan orang lainnya tidak sama, ada yang merasa seperti disetrum seluruh badannya, ada yang tidak merasa apa-apa, ada yang merasa bertemu dengan Yesus.
Ada yang menangis tersedu-sedu, karena Tuhan mengingatkan akan segala dosanya dan lain-lain. Tidak ada pengalaman yang sama antara satu dengan lainnya.
Hal lain yang biasanya didapatkan oleh orang yang mendapat baptisan Roh ialah orang tersebut bisa berbahasa Roh, tetapi tidak semua orang yang bisa berbahasa Roh, sudah dibaptis dengan Roh (hm... bingung kan?).
Pada waktu seseorang dibaptis Roh maka Tuhan juga memberikan karunia-karunia Roh kepada orang tersebut.
Masing-masing orang mendapat karunia yang berbeda-beda. Tujuan diberikan karunia ialah untuk melengkapi orang tersebut dalam pelayanan yang akan dibebankan kepadanya.
Dan sebagaimana sering kita dengar kata-kata “Tidak ada yang Gratis”, maka semua karunia yang Tuhan berikan kepada orang percaya juga akan dituntut penggunaannya.
Apakah karunia tersebut digunakan atau tidak, dan jika digunakan apakah karunia tersebut digunakan untuk kemuliaan Tuhan atau untuk pamer. (misal : bahasa Roh, banyak yang pake hanya untuk pamer).
Setelah mendapat baptisan Roh, maka orang tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan Tuhan, tiada hari tanpa memuji dan menyembahNYA. Terdapat persekutuan yang intim antara Tuhan dan orang itu, inilah yang disebut dengan “KASIH MULA-MULA”.
Tuhan memberikan visi kepada orang tersebut tentang kehidupannya dimasa yang akan datang, doa-doa cepat dijawab atau dikabulkan. Mudah mengerti isi Alkitab, dibimbing langsung oleh Roh Kudus dan lain sebagainya.
Peristiwa ini berlangsung beberapa waktu sampai akhirnya Tuhan harus mendidik orang yang bersangkutan agar menjadi “Orang Kristen Dewasa”.
Orang yang baru mendapat Baptisan Roh ialah seorang “Bayi Rohani”. Sebagaimana seorang bayi tumbuh menjadi besar, maka orang tersebut juga harus tumbuh tingkat kerohaniannya, karena tujuan akhir seseorang diangkat oleh Tuhan menjadi anak ialah agar orang tersebut semakin menyerupai Yesus Kristus, sehingga Tuhan kita Yesus menjadi yang sulung diantara banyak saudara.
Roma 8:29
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara
Orang-orang yang dibaptis dengan Roh inilah yang disebut dengan “ORANG PILIHAN”
Posting Komentar untuk "Tingkatan Hidup Orang Kristen (1)"