Usirlah Iblis (3)
Internet juga memegang peranan
yang sangat besar untuk memperluas kerajaan iblis dimuka bumi. Situs-situs sex adalah situs yang paling
banyak diminati saat ini. Situs-situs sex tersebut mempunyai ranking yang
sangat tinggi, dengan kata lain situs tersebut .sangat digemari oleh para
pencinta internet.
Sex dengan segala atributnya dapat ditemui didalam internet. Hubungan dengan lawan jenis, hubungan sejenis, bahkan hubungan dengan anak dan binatang juga ditampilkan secara vulgar.
Gambar-gambar dan video porno bisa didapat dengan mudah di internet, bahkan cara untuk membunuh diripun banyak terdapat di internet.
Dengan semakin menjamurnya warnet, maka menjamur pula dosa percabulan dari tempat tersebut, karena dengan adanya warnet tersebut, maka setiap orang bebas berexplorasi di internet. Kita dapat melihat banyaknya anak-anak usia muda yang mengunjungi warnet tersebut.
Pada saat ini dosa tidak dianggap sebagai dosa. Perbuatan dosa diganti dengan istilah yang lebih halus.
Dengan semakin menjamurnya warnet, maka menjamur pula dosa percabulan dari tempat tersebut, karena dengan adanya warnet tersebut, maka setiap orang bebas berexplorasi di internet. Kita dapat melihat banyaknya anak-anak usia muda yang mengunjungi warnet tersebut.
Pada saat ini dosa tidak dianggap sebagai dosa. Perbuatan dosa diganti dengan istilah yang lebih halus.
Kita tidak akan menemukan kata "berzinah" dalam kalangan masyarakat saat ini. Dosa berzinah diganti dengan kata-kata "melakukan penyelewengan", atau bagi anak muda yang hamil sebelum nikah disebut dengan "kecelakaan".
Pelacur diganti dengan kata-kata "wanita tuna susila". Tempat untuk melakukan perzinahan secara resmi disebut dengan istilah "lokalisasi". Merampok atau mencuri uang negara diganti dengan istilah “korupsi”. Sementara bagi pencuri TV, sandal atau sepatu tetap digunakan istilah “pencuri” atau "maling"
Pelacur diganti dengan kata-kata "wanita tuna susila". Tempat untuk melakukan perzinahan secara resmi disebut dengan istilah "lokalisasi". Merampok atau mencuri uang negara diganti dengan istilah “korupsi”. Sementara bagi pencuri TV, sandal atau sepatu tetap digunakan istilah “pencuri” atau "maling"
Semakin tinggi tingkat kejahatan yang dilakukan, maka manusia akan mengganti istilah tersebut, agar orang tidak merasa malu diwaktu melakukannya.
Apabila seseorang yang kedapatan melakukan perzinahan tetap disebut sebagai “penzinah”, seseorang yang mencuri uang negara tetap disebut sebagai “pencuri” atau "maling", seseorang yang menjual dirinya tetap disebut sebagai “pelacur”, maka mungkin orang-orang akan malu untuk melakukannya.
Tetapi manusia bekerja sama dengan Iblis berusaha menghaluskan kata-kata tersebut, agar tidak ada kecanggungan di dalam melakukan hal tersebut, dan orang tidak merasa bersalah diwaktu melakukannya.
Gereja Tuhan yang seharusnya menjadi "pengawal rohani" malah ikut-ikutan terlibat dalam kegiatan memperluas kerajaan iblis tersebut. Banyak gereja khususnya di negara Barat yang saat ini mengesahkan "perkawinan sejenis" atau "gay":
Gereja Tuhan yang seharusnya menjadi "pengawal rohani" malah ikut-ikutan terlibat dalam kegiatan memperluas kerajaan iblis tersebut. Banyak gereja khususnya di negara Barat yang saat ini mengesahkan "perkawinan sejenis" atau "gay":
Alasan mereka ialah bahwa orang-orang tersebut perlu dikasihi karena menderita kelainan yang bukan merupakan kesalahan mereka.
Entah dimana pendeta-pendeta tersebut belajar Alkitab, karena tertera jelas dalam:
Roma 1:24-28
1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.
1:25 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya
yang harus dipuji selama-lamanya, amin.
1:26 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.
1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
1:28 Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:
1:24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.
1:25 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya
yang harus dipuji selama-lamanya, amin.
1:26 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.
1:27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.
1:28 Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:
Gay atau hubungan sesama jenis tertera jelas alkitab. Asal mula kata "sodomi' berasal dari Alkitab, dari kota Sodom dan Gomora. Jelas-jelas alkitab menyatakan bahwa "Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran terkutuk".
Ayat diatas menerangkan bahwa karena orang-orang tersebut menyembah mahluk, maka Allah murka dan menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran terkutuk.
Ayat ini berhubungan dengan "kutuk keturunan" yang harus diderita seseorang, karena nenek moyangnya atau orangtuanya atau bahkan ia sendiri, menyembah kepada mahluk lain yang bukan Allah atau dengan kata lain melakukan "perzinahan rohani"
Ayat ini berhubungan dengan "kutuk keturunan" yang harus diderita seseorang, karena nenek moyangnya atau orangtuanya atau bahkan ia sendiri, menyembah kepada mahluk lain yang bukan Allah atau dengan kata lain melakukan "perzinahan rohani"
Jadi bagi seseorang yang menyukai lawan jenis bukanlah karena suatu kelainan dalam jiwanya atau kelainan dalam gennya, tetapi karena adanya suatu kutuk yang diturunkan kepadanya. Kutuk merupakan momok yang menakutkan bagi semua orang di dunia ini.
Banyak orang yang menyalahkan Tuhan atas terjadinya suatu kutuk dalam kehidupannya. Mereka berkata, "bukankah Allah adalah Allah yang mengasihi, mengapa Ia menimpakan kutuk kepada keturunan yang tidak melakukan kesalahan tersebut?".
Sekarang mari kita balik pertanyaan tersebut. Allah mengatakan Ia akan memberkati keturunan orang-orang yang mengasihiNYA, bahkan sampai beribu-ribu keturunan, mengapa tidak ada orang yang menentang pernyataan tersebut, mengapa tidak ada yang protes, “Lho, kok enak, saya yang baik, kok keturunan saya diberkati ?”
Manusia suatu mahluk yang diciptakan dengan tujuan untuk mengelola bumi dan isinya serta memuja dan menyembah Tuhan Sang Pencipta.
Tetapi sama dengan Lucifer yang memberontak terhadap Allah dan ingin menjadi ALLAH, maka pada dasarnya manusia tidak jauh berbeda dengan Lucifer.
Kita sebagai manusia menginginkan kebebasan sebesar-besarnya, kita tidak ingin menyembah Sang Pencipta, bahkan kita merasa senang apabila ada orang yang Menyembah kita.
Sekarang cobalah kita bayangkan kita yang menjadi Tuhan, pada suatu hari kita menciptakan suatu mahluk dengan tujuan mahluk tersebut nantinya akan mengelola daerah yang kita ciptakan serta mahluk tersebut mempunyai kewajiban untuk memuji dan menyembah kita.
Pada suatu hari kita dapati mahluk tersebut memberontak terhadap kita dan tidak mau berada dibawah kekuasaan kita, serta menolak untuk memuji dan menyembah kita. Apa yang kita lakukan? Saya berani bertaruh bahwa jawaban dari kita semua adalah memusnahkan mahluk yang tidak tahu diri itu.
Nah...Mahluk dalam cerita diatas adalah anda dan saya, Tuhan menciptakan kita sebagai manusia, bukan agar kita bebas sebebasnya untuk melakukan semua hal agar kedagingan kita terpuaskan.
Kita sebagai manusia menginginkan kebebasan sebesar-besarnya, kita tidak ingin menyembah Sang Pencipta, bahkan kita merasa senang apabila ada orang yang Menyembah kita.
Sekarang cobalah kita bayangkan kita yang menjadi Tuhan, pada suatu hari kita menciptakan suatu mahluk dengan tujuan mahluk tersebut nantinya akan mengelola daerah yang kita ciptakan serta mahluk tersebut mempunyai kewajiban untuk memuji dan menyembah kita.
Pada suatu hari kita dapati mahluk tersebut memberontak terhadap kita dan tidak mau berada dibawah kekuasaan kita, serta menolak untuk memuji dan menyembah kita. Apa yang kita lakukan? Saya berani bertaruh bahwa jawaban dari kita semua adalah memusnahkan mahluk yang tidak tahu diri itu.
Nah...Mahluk dalam cerita diatas adalah anda dan saya, Tuhan menciptakan kita sebagai manusia, bukan agar kita bebas sebebasnya untuk melakukan semua hal agar kedagingan kita terpuaskan.
Kita diciptakan bukan dengan maksud agar kita bisa menjadi tuhan atas diri kita sendiri. Tidak kawan! kita diciptakan untuk melayani Sang Pencipta, untuk melaksanakan segala kehendakNya.
Di dunia ini cuma ada 2 pilihan, menjadi pengikut Yesus atau pengikut Iblis. Kita tidak bisa kita memilih untuk berdiri ditengah dan tidak menjadi pengikut salah satunya. Iblis sebenarnya bukan merupakan saingan Allah, karena Iblispun diciptakan oleh Allah. Lalu mengapa Allah tidak segera memusnahkan Iblis?
Di dunia ini cuma ada 2 pilihan, menjadi pengikut Yesus atau pengikut Iblis. Kita tidak bisa kita memilih untuk berdiri ditengah dan tidak menjadi pengikut salah satunya. Iblis sebenarnya bukan merupakan saingan Allah, karena Iblispun diciptakan oleh Allah. Lalu mengapa Allah tidak segera memusnahkan Iblis?
Sebenarnya pertanyaannya bukan demikian, yang patut dipertanyakan ialah "mengapa Allah tidak segera menghukum kita?" Karena manusia pada dasarnya lebih jahat dari Iblis. Anda dapat membacanya dalam tulisan saya terdahulu.
Manusia pada akhirnya akan mengakui bahwa ia setara dengan iblis atau lebih jahat daripadanya, pada waktu kerajaan 1000 tahun, dimana Iblis akan dirantai di neraka selama 1.000 tahun.
Manusia pada akhirnya akan mengakui bahwa ia setara dengan iblis atau lebih jahat daripadanya, pada waktu kerajaan 1000 tahun, dimana Iblis akan dirantai di neraka selama 1.000 tahun.
Pada saat itu manusia akan melihat bahwa kejahatan sebenarnya berasal dari dirinya sendiri, bukan hanya berasal dari Iblis.
Karena itulah setelah 1000 tahun, iblis akan dilepaskan dari neraka dan ia akan mengajak manusia untuk melawan Yang Maha Tinggi.
Sebagai Pengikut Yesus kita menjadi :"target utama" dari Iblis dan kroni-kroninya. Sasaran utama mereka ialah memecah belah keluarga kristen.
Karena itulah setelah 1000 tahun, iblis akan dilepaskan dari neraka dan ia akan mengajak manusia untuk melawan Yang Maha Tinggi.
Sebagai Pengikut Yesus kita menjadi :"target utama" dari Iblis dan kroni-kroninya. Sasaran utama mereka ialah memecah belah keluarga kristen.
Karena apabila suatu keluarga kristen bersatu dengan kuat, maka sia-sialah seluruh serangan Iblis terhadap keluarga tersebut. Rumah tangga kristen menjadi musuh no. 1 bagi Iblis, karena sebenarnya disitulah terletak kekuatan "Gereja yang Sejati".
Gereja artinya "Kumpulan orang percaya", dan Keluarga Kristen apabila bersatu adalah musuh yang paling ditakuti, karena selain mereka adalah "gereja", mereka juga mempunyai "hubungan darah", mempunyai ikatan jasmani dan rohani yang kuat, karena itulah Iblis selalu berusaha menghancurkan keluarga-keluarga kristen.
Gereja artinya "Kumpulan orang percaya", dan Keluarga Kristen apabila bersatu adalah musuh yang paling ditakuti, karena selain mereka adalah "gereja", mereka juga mempunyai "hubungan darah", mempunyai ikatan jasmani dan rohani yang kuat, karena itulah Iblis selalu berusaha menghancurkan keluarga-keluarga kristen.
Posting Komentar untuk "Usirlah Iblis (3)"