Hidup Baru (3)
PADANG GURUN KEHIDUPAN
Pada tulisan pertama tentang hidup baru kita mengetahui bahwa seseorang baru dapat disebut kristen atau pengikut Yesus apabila yang bersangkutan sudah mendapatkan baptisan air dan baptisan Roh atau juga dikenal dengan nama "Hidup Baru".
Baptisan air dilakukan oleh seorang pendeta, dimana arti baptisan ialah sebagai tanda bahwa kita telah dimatera ikan atau dinyatakan menjadi milik Kerajaan Sorga. Sedangkan baptisan Roh dilakukan sendiri oleh Tuhan Yesus sebagai tanda bahwa kita diangkat resmi menjadi pengikutNYA.
Baptisan Roh hanya dapat dirasakan oleh orang yang mengalaminya, sedangkan orang lain tidak dapat mengetahuinya, tetapi orang lain dapat melihat adanya perubahan dalam hidup orang tersebut.
Perubahan yang paling jelas terlihat ialah orang tersebut merubah pola hidupnya, dari hidup yang penuh keduniawian (kedagingan) menjadi hidup yang lebih dekat ke Tuhan (semakin rohani).
Pada awalnya sebagaimana bayi yang baru lahir, maka Tuhan akan memanjakan orang yang lahir baru tersebut. Banyak keajaiban yang dialami atau ditunjukkan oleh Tuhan.
Doa-doa yang dipanjatkan dengan cepat dikabulkan. Tuhan memberikan visi yang indah tentang masa depan orang tersebut. (Ingat Yusuf)
Sebagaimana bayi bertumbuh, maka langkah selanjutnya yang Tuhan buat ialah mempersiapkan kita untuk menjadi pelayan-pelayanNYA.
Untuk itu kita harus memasuki masa padang gurun, yaitu suatu masa yang sangat sulit yang dibuat Tuhan untuk memperbaiki karakter kita, agar kita meninggalkan segala kedagingan kita dan juga untuk memurnikan motivasi kita didalam berhubungan dengan Tuhan.
Kita dapat melihat di Alkitab tentang hamba-hamba Tuhan yang Tuhan persiapkan di padang gurun kehidupannya, misalnya Musa, ia harus melarikan diri dan menjadi penggembala ternak selama 40 tahun.
Yusuf harus menderita sebagai budak, hingga akhirnya memerintah sebagai orang kedua di Mesir. Daud diurapi menjadi raja , tetapi malah dikejar-kejar Saul hendak dibunuh.
Ciri-ciri berada di padang gurun ialah, kita akan mengalami hidup yang semakin susah, semakin banyak cobaan atau ujian yang harus dihadapi.
Masalah datang silih berganti dalam kehidupan. Kita mencari Tuhan tetapi Ia tidak pernah menjawab, seolah-olah kita dibiarkan sendiri. Doa-doa yang dinaikkan tidak juga mendapat jawaban.
Hal ini membuat kita frustrasi, bahkan kadangkala kita akan marah kepada Tuhan, karena apa yang kita hadapi berlawanan dengan janji-janji yang Tuhan berikan kepada kita, sewaktu kita masih baru dibaptis dengan Roh. Adakalanya kita lari dari Tuhan tetapi Tuhan akan menarik kita kembali kepadaNYA.
Mazmur 139:7
"Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?"
"Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?"
Sebenarnya sewaktu kita di padang gurun, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, IA tetap setia menjaga kita, hanya IA sengaja membiarkan kita sendirian, untuk melihat isi hati kita, apakah kita tetap mencari DIA?
Padang gurun adalah proses dimana Tuhan menghancurkan kedagingan seseorang, sehingga pada akhirnya akan muncul seseorang yang hidup dengan Roh.
Maksud dan tujuan pelatihan ini ialah agar orang yang telah hidup baru mau menyerahkan semua kebiasaan dagingnya dan mau hidup menurut Roh.
Sebagai contoh: misalnya kita mempunyai sifat pemarah, maka Tuhan akan membuat peristiwa-peristiwa yang malah akan membuat kita menjadi marah besar.
Diwaktu kita marah-marah Tuhan akan mengingatkan kita, sehingga lambat laun kita dapat mengendalikan emosi kita.
Diwaktu kita marah-marah Tuhan akan mengingatkan kita, sehingga lambat laun kita dapat mengendalikan emosi kita.
Apabila kita mempunyai sifat sombong, suka merendahkan orang lain, maka Tuhan akan merendahkan diri kita sampai kedasar, agar kita dapat bersikap rendah hati.
Itulah sebagian contoh yang Tuhan lakukan diwaktu kita menghadapi padang gurun. Tuhan akan mendidik kita sesuai dengan diri kita masing-masing.
Motivasi kita juga akan berubah, jika tadinya mencari Tuhan hanya untuk mendapatkan berkatNYA, maka kita sekarang mencari Tuhan, karena kerinduan kita untuk selalu dekat denganNYA, karena kita sekarang menyadari bahwa IAlah SANG PENCIPTA, yang menciptakan kita dengan maksud untuk melayaniNYA, dan hanya dekat DIA saja kita bisa menikmati damai sejahtera.
Alkitab berkata: Ibrani 12:6 - BIS
"Sebab Tuhan menghajar setiap orang yang dikasihi-Nya, dan Ia mencambuk setiap orang yang diakui-Nya sebagai anak-Nya"
"Sebab Tuhan menghajar setiap orang yang dikasihi-Nya, dan Ia mencambuk setiap orang yang diakui-Nya sebagai anak-Nya"
dan ayat lanjutannya berkata:
Ibrani 12:10 - BIS
"Orang tua kita yang di dunia mengajar kita hanya dalam waktu yang terbatas, menurut apa yang mereka merasa baik. Tetapi Allah mengajar kita untuk kebaikan kita sendiri, supaya kita dapat menjadi suci bersama-sama dengan Dia"
Tujuan akhir dari perjalanan di padang gurun ialah agar kita dapat menjadi batu permata yang telah digosok, dapat mejadi perabot mulia di hadapan Tuhan.
Apabila anda saat ini sedang berada di padang gurun kehidupan maka taatlah kepada Tuhan, agar padang gurun tersebut dapat berakhir dan anda dapat menikmati tanah perjanjian.
Ulangan 8:2
"Ingatlah! Empat puluh tahun lamanya TUHAN Allahmu memimpin kamu dalam perjalanan jauh melewati padang gurun. Perjalanan itu dimaksudkan TUHAN untuk mencobai kamu, supaya Ia dapat melihat apa yang terkandung dalam hatimu dan apakah kamu akan mentaati perintah-perintah-Nya"
"Ingatlah! Empat puluh tahun lamanya TUHAN Allahmu memimpin kamu dalam perjalanan jauh melewati padang gurun. Perjalanan itu dimaksudkan TUHAN untuk mencobai kamu, supaya Ia dapat melihat apa yang terkandung dalam hatimu dan apakah kamu akan mentaati perintah-perintah-Nya"
Posting Komentar untuk "Hidup Baru (3)"